Jumat, 30 Mei 2014

cara posting file pdf

 Untuk masalah caranya sih sebenernya banyak, hanya saja kali ini saya akan menggunakan Google Docs. Mungkin sebagian dari kalain sudah pernah mendengar, bahkan mungkin sudah banyak postingan seperti ini atau bisa di bilang ratusan. Tapi karena masih ada teman saya yang masih belum bisa trus meminta saya untuk mempostingnya. Yasudah,  langsung ke TKP saja :)
Langkah 1 : upload file ke docs.google.com
  1. Silahkan login dengan account gmail anda ke alamat yang diatas.
  2. Klik tab Upload yang berada di sebelah kiri atas layar monitor anda. ( lihat gambar )

  3. Pilih files, masukan file yang ingin anda upload (word, excel, powerpoint, pdf)

  4. Kalau sudah memilih file yang akan di upload, klik open.

  5. Setelah meng-klik open akan muncul peringatan "Upload setting" seperti gambar dibawah, jangan lupa untuk mencentang "Convert documents, presentations, spreadsheets, and drawings to the corresponding Google Docs format" ( lihat gambar )
    Tapi jika tampilan di atas tidak muncul, itu dikarenakan "Upload Setting"nya belum dirubah. Anda lihat di pojok kanan atas, dibawah foto, ada menu Dropdown yang bergambar seperti "Gear", Pilih"Upload Settings" , Lalu pilih "Confirm Settings Before Each Upload". Tinggal upload ulang deh file tadi, pasti tampilan di atas akan terlihat.
Langkah 2 : Meng-Embed file

  1. Setelah selesai upload, buka atau klik file yang telah diupload. Setelah mengklik, maka akan muncul halaman yang berisi dokumen tersebut, fokuslah ke bagian menu kiri halaman tersebut.
    Pilih File => Embed This PDF File... ini untuk contoh format PDF ) 
  2. Selanjutnya, copy lah code yang muncul setelah anda mengklik "Embed This PDF File....dan letakkan ke blog/postingan blog anda


    Catatan
    Kode tersebut dimasukan di dalam posting blog dalam mode Edit Html Bukan Compose )
    Berikutlah salah satu cara meng-upload file excel, word, Powerpoint, dan Pdf ke postingan blog. Semoga tutorial yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi anda. Amieeen :)

menyimpan bahan kimia

Kamis, 19 September 2013

TUMPAHAN RADIASI DAN PROSEDUR SAAT INSIDEN

 

Kecelakaan bisa terjadi bahkan pada pekerja yang paling hati-hati, dan pekerja apapun dapat dipanggil untuk membantu dalam kasus tumpahan, insiden kontaminasi, atau keadaan darurat. Jadi bersiaplah dan ketahui bagaimana meresponnya sebelum insiden terjadi .

Prosedur berikut memberikan gambaran tentang siapa yang harus dihubungi dan bagaimana menanggapi berbagai jenis insiden. Buku Pedoman Tanggap Darurat yang memuat daftar nomor telepon dan prosedur jika terjadi insiden yang ditempel di dekat telepon di setiap laboratorium.


Siapa Yang Harus Dihubungi


      
Insiden

   
Sebuah insiden dapat segera ditangani oleh laboran atau sumber daya lainnya yang ada di kampus dan mungkin termasuk tumpahan bahan radioaktif, insiden kontaminasi pribadi atau kemungkinan eksposur ke sumber sinar-x .

     -Selama jam kerja normal, hubungi Kesehatan & Keselamatan Lingkungan (EHS) di 8-5294, atau       
     -Jika di luar jam kerja normal, hubungi Keselamatan Publik di 8-3134 .

   


     Jika hal terjadi kebakaran, ledakan atau cedera serius :
  • Pertama, hubungi Keselamatan Publik di 911 kapan saja.
  • Kedua, selama jam kerja normal , panggil EHS di 8-5294 .
  • Ketiga, menghubungi Laboran atau kontak darurat yang terdaftar di poster Informasi Keadaan Darurat yang ada dekat pintu masuk ke laboratorium .


    

Yang Harus Dilakukan


       
Ketika Tumpahan Terjadi atau Terjadi Kontaminasi
    
Mengacu pada diagram alur yang menjelaskan bagaimana merespon jika terjadi tumpahan di laboratorium, jika terjadi kontaminasi , dan bagaimana melakukan dekontaminasi .
     
 

      Untuk Kontaminasi Kulit dan Tubuh
  1. Beritahu EHS segera setiap kali ada kasus kontaminasi kulit atau tubuh terjadi .
  2. Perhatikan kondisi tempat kejadian, lokasi area yang terkontaminasi dan waktu kontaminasi ditemukan . EHS akan menggunakan informasi ini untuk menghitung dosis .
  3. Cuci kulit dengan sabun lembut dan air hangat selama 2-3 menit . Jangan mengelupas kulit atau menggunakan air panas .
  4. Ukur dan catat laju pencacahan setelah upaya awal dekontaminasi. Teliti dan ulangi dekontaminasi sampai tingkat perhitungan tidak dapat dikurangi lebih jauh .
  5. Jika kulit mengalmi iritasi , hentikan dekontaminasi .
  6. Ketika upaya dekontaminasi tidak langsung berhasil, sering kali pengurangan substansial dalam menghitung tingkat dicapai selama 24 jam berikutnya dengan pembasuhan periodik dengan sabun dan air, dikombinasikan dengan pengelupasan normal kulit .


    
Luka Serius dengan Kontaminasi Radioaktif
   
Cedera serius dan keadaan antara hidup atau mati yang serius selalu memperoleh prioritas di atas keprihatinan radiologi . Dalam semua kasus cedera fisik , bahkan luka ringan , perhatian medis dan rawat inap lebih diutamakan daripada kekhawatiran kontaminasi . Tidak ada sumber radiasi di Universitas yang menghasilkan kontaminasi dan paparan radiasi dengan risiko besar sebagai pencegahan.
  • Ikuti prosedur pemberitahuan Cedera Api , Ledakan & Luka Serius . Responden Keselamatan Publik dilatih untuk memberikan pertolongan pertama .
  • Jika memungkinkan, temui anggota tanggap darurat dan mengantar mereka ke lokasi kecelakaan. 
  • Pindahkan benda yang terkontaminasi dan pakaian yang terkontaminasi dari korban jika benda tersebut akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut. 
  •  Jika waktu memungkinkan, cobalah untuk menyediakan jalur yang tidak tercemar bagi kru darurat.
  • Ajak seseorang yang bisa memberikan informasi tambahan yang berguna mendampingi korban ke ruang gawat darurat .

     Kemungkinan Overexposure untuk Sumber Radiasi

     Skenario yang paling mungkin untuk overexposure serius terhadap radiasi melibatkan paparan sinar utama dari difraktometer sinar-x atau aktivitas sumber disegel tinggi. Dalam kasus apapun, beritahukan EHS yang akan memberikan petunjuk tambahan berdasarkan kondisi eksposur.

Kamis, 12 September 2013

Identifikasi bahan kimia

Identifikasi bahan kimia
Identifikasi bahan kimia menuru pemahaman saya yaitu dan buku yang sering saya baca merupakan suatu cara untuk mempelajari karakteristik bahan tersebut dengan mengamati label bahan kimia kemudian bentuk, warna, bau, dan sifatnya. Identifikasi bahan kimia dilakuakan berkaitan dengan penanganan, penyimapanan, dan penggunaaan bahan tersebut lebih lanjut, sehinggah resiko bahaya dapat dicegah dan di hindari, serta dalam penggunaannya lebih efisien. Cara mudah mengidentifikasi suatu bahan kimia dapat dilakukan dengan cara mempelajari informasi yang terta pada label kemasan. Informasi-informasi yang dapat diperoleh pada label bahan kimia yaitu :
a.       Nama bahan kimia dapat disertai rumus kimia pada label berada di bagian tengah.
              nama sebagain identitas penting dan pada contoh label tertulis natrium hidroksida dengan rumus NaOH.
b.       Kemurnian bahan kimia pada label tertera deng tulisan “pro analysis” atau Analar (AR) atau ACS untuk reagensia analitik, karena memiliki kemurnian yang sangat tinggi (> 99%). Tingakat kemurnian bahan kimia yang tertinggi dikenal dengan istilah Aristar atau Saprapur. Label bahan kimia yang tidak  tercantum spesifikasi rinci biasa dikenal dengan istilah “tekniks”
c.        Symbol / tanda bahaya pada label menunjjukkkan sifat bahaya dari bahan kimia bersangkutan. Symbol-simbol ditulis dengan berbagai bahasa dengan maksud agar siapa saja yang menggunakan bahan kimia tersebut bias memahami peringatan yang tertulis pada label, sehingga resiko bahaya dapat dicegah sekecil mungkin.
d.       Informasi Simbol Bahan Kimia
      Karakteristik bahan kimia terutama sifatnya dapat di pelajari melalui simbol-simbol yang    menggambarkan tingkatan bahaya bahan kimia yang bersangkutan.     


Simbol Bahan Kimia